Senin, 08 Oktober 2012

Kisah inspiratif melawan korupsi


Rangkuman acara Kick Andy Edisi Jumat, 5 Oktober 2012.

Dizaman yang modern ini, sifat /sikap anti korupsi dimasyaratkan semakin langka. Hanya segelintir orang saja yang menerapi kehidupan ini dan menempelkan sifat kejujuran dalam diri mereka. Tapi tidak untuk di sebuah sekolah smp kanisius kudus, jawa tengah. Berdasarkan pemaparan kepala sekolah tersebut, Sejak dini anak-anak diajarkan bagaimana menanamkan nilai-nilai kejujuran dalam lingkungan sekolah. Yaitu dengan cara adalah : membuat warung kejujuran. Dimana segala transaksi dilakukan secara mandiri oleh siswa tesebut. Semua dilakukan serba sendiri. Para siswa diajarkan bila dalam sebuah warung tersebut adalah suatu Negara yg dimana jika siswa-siswinya melakukan korupsi atau kecurangan mengambil yg bukan hak nya maka warung tersebut pasti bangkrut. Pendidikan anti korupsi yang digalakan dengan semangat yang positif setelah 2 bulan membuahkan hasil. Para murid bisa memahami akan nilai sifat kejujuran. Kejujuran yang semakin langka tp gagasan semangat kejujuran harus kita tiru.
Selain itu ada juga para siswa di waktu senggang bermain ular tangga anti korupsi, dalam permainan tesebut mengandung nilai kejujuran, edukasi yang bermanfaat tentang akibat jika melakukan korupsi.

DItempat lainya di kota kediri..
Sebuah kios pom bensin eceran kejujuran, yang dimiliki seorang bapak bernama Pak Mukti yang perkejaanya sehari-hari adalah sebagai tukang becak. Dimulai dari bulan juni 2010 Pak Mukti mendirikan kios pom bensin eceran dimana pembelian bensin tersebut tidak ada seorang pun yg menjaga atau mengawasi. Setiap pembeli yang yg lewat dijalan tersebut mengambil dan membayar pada sebuah celengan kecil tesebut sendiri. Selama menjalakan usaha ini Pak Mukti mengaku sudah merugi hingga 5 juta rupiah. Walaupun merugi tak mematahkan seemangat untuk menerapkan sikap kejujuran bagi pembeli kios pom bensin eceran tersebut, yang hanya bermodalkan spanduk yang bertulisan “pom bensin kejujuran 24 jam menju surga”.
Semangat Antikorupsi tidak sampai di kota Kediri..

Di kota Bandung seorang anak SMP kelas 3 yang menciptakan sebuah Games yang bernama “Raid The Rats” sebuah aplikasi game non komersial menceritakan Tikus mengibaratkan “Sifat korupsi” para koruptor yang dibasmi oleh Seekor burung “Garuda”.  Intinya adalah mengajarkan budaya malu jika ada salah satu seorang dari keluarga melakukan korupsi.

Melihat dari sudut pandang etika bahwa Gerakan anti korupsi bisa dilakukan dengan berbagai cara yang kreatif. Untuk menanmkan sikap memberantas korupsi harus dilakukan sejak dini. Dimulai dari rumah bagi orang tua harus mengajarkan nilai-nilai kejujuran kepada anaknya, sehingga di usia tersebut nilai-nilai bisa melekat dan menjadi prinsip mereka. komunikasi yang intensif dan juga member sauri teladan untuk anak kelak kebaikan yg diajarkan bisa ditiru dan lestari hingga sampai kapanpun.
Dari sekolah, anak sekolah harus diberi media untuk mengajarkan gerakan anti korupsi. Semangat dari guru juga sangat penting, berasal dari bawah untuk menggerakan semangat anti korupsi.
Yang tidak kalah penting adalah dari segi norma, menanamkan budaya malu melakukan kecurangan apalagi korupsi. Walaupun hukuman bagi penjahat koruptor terlalu ringan, yang menjadi  benteng terahir ada sanksi social bagi siapapun yang melakukan korupsi harus ditegakan.
Semoga dari kisah tesebut bisa menginspirasi anda melawan terhadap korupsi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar